Tunduk kepada Perubahan dan Kedamaian

Sebuah ceramah oleh Luang Por Chah (Ajahn Chah) yang ditujukan kepada seorang siswi awam yang menjelang kematiannya, dan kepada keluarganya, dari ceramah berjudul Rumah Kita Sebenarnya (Our Real Home).

 

Sekarang tetapkanlah untuk mendengarkan Dhamma dengan hormat. Perhatikanlah kata-kata saya seolah-olah Sri Buddha sendiri duduk di hadapan Anda. Hari ini saya tidak membawa bahan materiil apapun kepada Anda selain Dhamma, ajaran Sri Buddha.

Anda perlu memahami bahwa bahkan Sri Buddha sendiri dengan himpunan besar kebajikan-Nya yang terkumpul, tidak dapat menghindari kematian fisik. Ketika Ia mencapai usia tua Ia menyerahkan tubuhnya dan melepaskan beban berat tubuh itu. Sekarang Anda juga harus belajar untuk merasa puas dengan tahun-tahun saat Anda bergantung pada tubuh Anda. Seperti peralatan rumah tangga yang telah Anda miliki dalam waktu yang lama – cangkir, piring ceper, piring makan, dan sebagainya – saat untuk pertama kali Anda mendapatkannya mereka bersih dan bersinar; tapi sekarang setelah menggunakan mereka untuk waktu yang lama, beberapa ada yang rusak, beberapa ada yang hilang, dan mereka yang tersisa mengalami keusangan. Mereka tidak memiliki bentuk yang abadi. Itulah sifat mereka untuk menjadi seperti itu. Tubuh Anda dalam kondisi yang sama.

Kebenaran ini berlaku tidak untuk Anda saja. Kita semua berada di dalam perahu yang sama – bahkan Sri Buddha dan para siswa-Nya yang telah tercerahkan. Mereka berbeda dari kita hanya dalam satu hal: penerimaan mereka terhadap segala sesuatu sebagaimana adanya. Dalam kenyataannya tidak ada yang salah dengan bekerjanya tubuh ini. Setelah muda tubuh Anda menjadi tua dan berliuk-liuk menuju kematian. Janganlah berharap terjadi sebaliknya; ini bukanlah sesuatu sehingga Anda memiliki kekuatan untuk memulihkannya. Berpikir bahwa Anda ingin hidup lebih lama akan membuat anda menderita. Tapi berpikir bahwa Anda ingin langsung mati juga tidak benar. Ini juga penderitaan, bukankah demikian? Segala kondisi bukanlah milik kita. Mereka mengikuti hukum-hukum alami mereka sendiri. Anda tidak bisa melakukan apa pun terhadap bekerjanya tubuh ini. Menginginkannya menjadi berbeda adalah sama bodohnya seperti menginginkan seekor bebek menjadi seekor ayam.

Setelah datang ke dunia ini Anda seharusnya merenungkan sifat dari tubuh. Ini merupakan persiapan untuknya menghilang. Dapatkah Anda melihat bagaimana semua bagian-bagian yang berbeda dari tubuh Anda mencoba untuk menyelinap pergi? Ambil contoh rambut Anda: saat Anda muda ia tebal dan hitam; sekarang ia rontok. Kedua mata Anda dulunya baik dan kuat tapi sekarang mereka lemah. Saat Anda masih kecil gigi Anda sehat dan kuat; sekarang mereka goyah, atau Anda memiliki gigi palsu. Inilah alam, segala sesuatu sebagaimana adanya. Saat waktu mereka sudah habis, semua kondisi pergi dengan cara mereka sendiri. Dalam dunia ini tidak ada yang untuk diandalkan. Ini adalah sebuah lingkaran tak berakhir dari gangguan, masalah, kenikmatan dan kesengsaraan. Tidak ada kedamaian.

Anda tidak perlu khawatir mengenai tubuh Anda karena ini bukanlah rumah Anda yang sebenarnya. Ini hanyalah sebuah penampungan sementara; Ini hanya namanya saja milik Anda. Rumah kita sebenarnya adalah kedamaian batin. Ketika kita tidak menemukan rumah kita yang sebenarnya kita seperti penjelajah tanpa tujuan yang keluar dari jalan, pergi ke sini dan ke sana, berhenti untuk sementara dan kemudian berangkat lagi. Sampai kita menemukan rumah yang sebenarnya, kita merasa tidak nyaman, seperti seorang penduduk desa yang telah meninggalkan desanya. Hanya saat ia pulang ia dapat bersantai dan menjadi damai.

Jika kita benar-benar memahami sebuah kondisi ketidakkekalan, kita akan melihat bahwa sebenarnya ada sesuatu yang tetap mengenai ketidakkekalan: yang tetap adalah ketertundukan pada perubahan. Inilah hal yang tetap yang dimiliki oleh semua makhluk hidup: perubahan yang terus-menerus dari masa kanak-kanak hingga usia tua. Ketidakekalan yang berkelanjutan, kecenderungan untuk berubah, adalah bersifat tetap dan tidak berubah.

Saat Anda menyadari bahwa demikianlah cara bekerja dari segala sesuatu di dunia, saat Anda melihat bahwa tidak ada yang sebenarnya atau tidak ada yang bersifat inti di sini, Anda akan melihat bahwa dunia adalah sebuah tempat yang menjemukan; Anda akan merasa jemu dan kecewa. Tapi menjadi kecewa bukan berarti Anda menolak akan hal itu; Anda cukup saja melihat bahwa tidak ada yang harus dilakukan untuk memulihkan keadaan ini. Demikianlah cara dunia bekerja. Pahami hal ini, Anda dapat melepaskan kelekatan, membiarkan pergi dengan tanpa pikiran sedih maupun bahagia, tapi berdamai dengan kondisi-kondisi melalui melihat sifat berubah mereka dengan kebijaksanaan.

Tidak hanya Anda yang harus melalui hal ini, semua orang. Semua manusia, semua makhluk, sedang bersiap untuk pergi. Ketika para makhluk telah hidup dalam rentang waktu yang sepatutnya, mereka akan pergi sesuai dengan jalan mereka. Kaya, miskin, muda dan tua, semuanya mengalami perubahan ini. Jika Anda memiliki banyak kepemilikan, Anda harus meninggalkan banyak di belakang. Jika Anda hanya memiliki sedikit kepemilikan, Anda hanya meninggalkan sedikit di belakang. Kekayaan tersebut hanyalah kekayaan, hidup panjang hanyalah hidup panjang. Tidak ada yang spesial. Sri Buddha mengajarkan kepada kita untuk melepaskan kelekatan kepada mereka. Lagi pula, saat kita mencapai akhir dari kehidupan kita, kita tidak akan memiliki pilihan. Kita tidak akan membawa apa pun bersama kita. Bukankah lebih baik meletakkan segala sesuatunya sebelum terjadi? Hal-hal tersebut hanyalah beban berat untuk dibawa ke mana-mana. Kenapa tidak melepaskan beban tersebut sekarang? Mengapa repot-repot menyeretnya ke mana-mana? Lepaskan. Santai. Biarkan keluarga Anda merawat Anda.

Mereka yang merawat yang sakit juga harus tahu bagaimana untuk melepas. Janganlah bergantung pada segala hal; biarkan pasien itu memiliki jalannya sendiri. Saat seorang anak kecil tidak patuh terkadang kedua orang tua membiarkannya memiliki jalannya sendiri hanya untuk tetap menjaga kedamaian, hanya untuk membuatnya bahagia. Sekarang ibu Anda seperti layaknya anak itu. Ingatan dan tanggapannya mengalami kebingungan. Kadang kala ia kacau menyebut nama Anda atau meminta Anda untuk membawakan sebuah cangkir ketika ia menginginkan sebuah piring. Ini hal yang wajar, jadi janganlah marah karenanya.

Mereka yang merawat yang sakit, tumbuh dalam kebaikan dan kebajikan. Oleh karena pasien tersebut memberikan sebuah kesempatan bagi yang lain, namun ia tetap perlu mencoba untuk tidak membuat berbagai kesulitan bagi mereka yang menjaganya. Jika ada rasa sakit atau beberapa masalah atau lainnya, biarkan anak Anda mengetahuinya, namun ingatlah kebaikan mereka yang merawat dan yang secara sabar menanggung perasaan sakit Anda. Lapangkan diri Anda secara mental. Jangan biarkan pikiran menjadi ikut tercabik dan bingung. Biarkan pikiran berdiam dengan napas dan biarkan pikiran tenang itu menyatu dalam satu titik. Biarkan napas menjadi satu-satunya objek pengetahuan hingga pikiran menjadi bertambah halus, sampai perasaan menjadi tidak berpengaruh dan sampai adanya kejernihan batin yang sangat besar dan terjaga penuh. Tempatkan upaya kuat Anda ke dalam perenungan Anda. Jangan khawatir mengenai keluarga Anda. Pada saat ini, mereka seperti apa adanya mereka, di masa mendatang mereka akan seperti Anda – tidak ada seorang pun di dunia yang dapat lolos dari ketentuan ini.

Mereka yang merawat kedua orang tua mereka seharusnya mengisi pikiran mereka dengan kehangatan dan kebaikan dan tidak terjebak dalam kebencian. Ini adalah salah satu waktu Anda dapat membayar hutang Anda kepada mereka. Dari lahir hingga masa kanak-kanak, saat Anda dewasa Anda telah bergantung pada mereka. Anda berada di sini sekarang karena mereka telah membantu Anda dengan berbagai cara. Anda berutang kepada mereka utang rasa terima kasih yang sangat besar. Coba dan isilah pikiran Anda dengan kebajikan dan kebaikan. Janganlah menolak sisi tidak menyenangkan dari pekerjaan membersihkan lendir dan dahak, urin dan tinja. Berusahalah sebaik mungkin. Semua orang di keluarga harus memberikan bantuan.

Jadi hari ini, semua anak dan kerabat Anda berkumpul di sini, amatilah bagaimana sebelumnya, Anda adalah anak dari ibu Anda, tapi sekarang ibu Anda telah menjadi anak Anda. Ia menjadi semakin tua dan tua hingga ia menjadi seorang anak lagi. Ingatannya menghilang, matanya tidak melihat dengan baik dan telinganya tidak begitu bagus. Kadang kala ia memutarbalikkan perkataannya. Jangan biarkan hal itu membuat Anda marah. Ingatlah, ia adalah ibu satu-satunya yang Anda miliki. Ia memberikan Anda kehidupan. Ia tekah menjadi guru Anda, dokter Anda, dan perawat Anda – Ia telah menjadi segalanya bagi Anda. Dialah yang membawa Anda, berbagi kekayaannya dengan Anda dan menjadikan Anda pewarisnya, ini merupakan kebaikan besar dari para orang tua. Itulah kenapa Sri Buddha mengajarkan kebajikan dari kataññu dan katavedi, mengetahui utang kita akan rasa terima kasih dan berusaha untuk membayarnya. Dua dhamma ini saling melengkapi. Jika orang tua kita membutuhkan, sakit, atau dalam kesulitan, maka kita harus melakukan yang terbaik untuk membantu mereka. Inilah kataññu-katavedi, kebajikan yang menopang dunia. Ia mencegah para keluarga dari keceraiberaian dan membuat mereka stabil dan harmonis.

Hari ini saya telah membawakan Anda dan keluarga Anda pemberian Dhamma di saat menyakitkan ini. Saya tidak memiliki ha-hal materiil untuk diberikan kepada Anda; lagi pula, tampaknya sudah ada banyak di rumah ini. Jadi saya memberikan Anda Dhamma, sesuatu yang bernilai langgeng, sesuatu yang tidak pernah bisa Anda habiskan. Setelah menerimanya Anda juga dapat menyebarkannya kepada banyak orang sesuka Anda. Dhamma ini tidak akan pernah habis. Itulah sifat alami dari Kebenaran, dan saya berharap ia akan memberi Anda kekuatan untuk bertahan.

– Selesai –

Judul Asli: Subjection to Change, and Peace (diikhtisarkan dari Our Real Home)
Oleh: Y.M. Ajahn Chah
Sumber: Forest Sangha Newsletter No. 74, Oktober 2005, Amaravati.org
Diterjemahkan oleh: Bhagavant.com

REKOMENDASIKAN: